Tiban Kediri di Melaka Art Performance (MAP) Festival 2024
Adalah kesenian rakyat yang merupakan sebuah upaya untuk menurunkan hujan. Kesenian ini berupa saling cambuk tubuh antara dua orang dengan iringan gamelan. Dengan saling mencambuk tubuh, maka darah yang tertumpah dan tercecer di tanah diharapkan dapat menjadi perantara turunnya hujan di masa kemarau.
Tiban adalah kesenian yang bersifat transenden. Kesenian ini muncul dari kegelisahan dan harapan rakyat atas kondisi kekeringan dan tiadanya air. Setiap cambukan adalah doa, setiap tetes darah mengucur adalah pengharapan akan jatuh/tiban nya air dari langit. Semakin banyak darah tertumpah dari tubuh penampil, semakin besar harapan dan doa mereka akan sampai pada sang Pencipta.Kesenian ini hanya sedikit memiliki sifat artistic/indah. Tiban adalah ikhtiar masyarakat kampung. Semacam usaha terakhir untuk mendapatkan hujan setelah berbagai usaha dan doa dilakukan tanpa hasil. Darah harus tertumpah sebagai sarana doa pada Sang Pemilik hujan.
Ritual yang dijalankan,para penampilnya tanpa memakai baju, saling mencambuk tubuh lawannya dengan cambuk yang terbuat dari lidi aren. Meskipun tampil berkelompok, namun Tiban dilakukan berpasangan. Music yang menjadi pengiring, adalah gamelan jawa yang tidak harus lengkap, dengan lagu/tembang-tembang sederhana dan lokal yang dikuasai oleh masyarakat setempat. Gerakan dari penampil Tiban bukanlah Gerakan yang terskenario/terkoreografi dengan detail. Cukup saling mencambuk dan Gerakan-gerakan “tari” mengikuti iringan music. Kostum dan riasan jauh dari sifat artistic, biasanya hanya memakai celana rumahan, tanpa baju dan tanpa riasan muka. Kadang ada yang memakai tutup kepala atau semacam iket, namun tidak merupakan keharusan. Dan seperti juga sifat kesenian rakyat, maka Tiban juga menjadi kesenian yang pragmatis.
Yayasan Trisik Indonesia berkesempatan memperkenalkan kesenian Tiban Kediri di gelaran Melaka Art Performance (MAP) Festival 2024 di Malaysia. Khalifadi BumiNya (13 tahun) dan Mirzano Guardian Juang (14 tahun) membawakan kesenian Tiban selama 15 menit di gelaran tersebut.